Secara RESMI Perang Dagang Amerika Serikat Vs China Dimulai Pekan Ini !!

Posted by Ardi Novianto Putra on Selasa, 03 April 2018

MentorForex.xyz | Perang dagang antara Amerika Serikat dan China sudah dimulai. Senin (2/4), China menerapkan tarif bea masuk hingga 25% terhadap 128 produk dari AS. Produk Amerika Serikat  yang dikenai tarif tambahan oleh Pemerintah China yaitu daging babi beku, wine, buah-buahan dan kedelai. Keputusan China itu merupakan membalas keputusan AS yang lebih dulu menerapkan tarif impor tinggi terhadap produk dari China.

 

Pengenaan tarif impor produk AS ini merupakan balasan atas pengenaan tarif bea masuk baja dan aluminium ke Amerika Serikat. Negara Paman Sam menetapkan tarif bea masuk baja 25% dan aluminium 10% dari berbagai negara. Amerika Serikat telah membebaskan tarif ini bagi beberapa negara seperti Meksiko, Kanada, Australia, dan Uni Eropa. China tidak termasuk negara yang mendapatkan keringanan tersebut.

 

China bergerak cepat dengan memberikan tindakan balas dendam di tengah memanasnya ketegangan perdagangan antara kedua negara, yang telah mengoyang pasar keuangan global dalam sepekan terakhir ini. Para pelaku pasar khawatir kericuhan besar-besaran antara kedua negara akan menganggu pertumbuhan ekonomi dunia.

 

Presiden Amerika Serikat Donald Trump secara terpisah mempersiapkan pengenaan tarif impor yang bernilai lebih dari sekitar US$ 50 miliar pada barang-barang dari China. Ini dimaksudkan untuk menghukum Beijing atas tuduhan secara sistematis menyalahgunakan kekayaan intelektual Amerika Serikat meskipun Beijing memprotes tuduhan tersebut.

 

Diperkirakan daftar yang akan terbit pekan ini akan menargetkan produk berteknologi tinggi, lewat statement penentuan tarif bea masuk China yang ditandatangani Trump pada 22 Maret lampau. Tarif tersebut bertujuan untuk mengharuskan perubahan kebijakan Pemerintah China yang menurut Amerika Serikat menghasilkan transfer "tidak ekonomis" dari kekayaan intelektual Amerika Serikat ke perusahaan China. Penyalahgunaan kekayaan intelektual Amerika Serikat itu tudingkan melalui persyaratan seperti joint venture dan aturan lisensi teknologi yang tidak adil.

 

Belum Punya Akun Trading? Daftar disini myfbs.co.id